Wisata di Keraton Yogyakarta

Kraton Yogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta.

sumber..www.purawisatajogja.com

Wisata di Danau Kawah Putih Gunung Patuha jawa barat

 

 

A. Selayang  Pandang

Danau Kawah Putih  berada di puncak Gunung Patuha yang oleh masyarakat setempat dinamakan juga  Gunung Sepuh. Selain Kawah Putih, gunung yang memiliki ketinggian 2.434 meter  di atas permukaan laut dan bersuhu antara 8-12 derajat celcius ini juga  memiliki Kawah Saat di bagian baratnya. Kedua kawah ini terbentuk akibat  letusan Gunung Patuha pada abad ke-10 dan ke-12. Kawah Putih berada di  ketinggian 2.194 di atas permukaan laut.
Keindahan Danau  Kawah Putih ditemukan pada tahun 1837 oleh ahli botani Belanda peranakan Jerman  bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn. Sebelumnya, masyarakat sekitar menganggap  puncak gunung tersebut angker dan penuh misteri, sehingga tak seorang pun yang  berani mendatanginya.
Jauh setelah  penemuan itu, yaitu pada tahun 1983, pihak Perhutani Unit III Jawa Barat dan  Banten baru menjadikan kawasan Danau Kawah Putih sebagai objek wisata yang  dibuka untuk umum.  

B. Keistimewaan

Di kawasan  tersebut, pengunjung dapat menikmati berbagai keunikan Danau Kawah Putih.  Disamping keindahan alam sekitarnya yang masih asri, pengunjung juga dapat  melihat langsung uap panas keluar dari bebatuan yang diinjak, gelegak air di  tengah kawahnya, dan mencium aroma belerang yang tidak terlalu menyengat.
Pengunjung dapat  menikmati keindahan Danau Kawah Putih sambil berjalan santai mengelilingi danau  atau sambil duduk di shelter-shelter yang ada di kawasan tersebut.  Pengunjung akan menjumpai aneka jenis flora langka, seperti bunga Eldelweis,  tanaman Cantiqi yang harum, tanaman Lemo yang berkhasiat dapat mengusir  binatang berbisa, dan Vaccinium sebagai vegetasi tanaman khas kawah. Selain  berbagai jenis flora, di kawasan ini juga terdapat berbagai jenis fauna,  seperti elang, monyet, kancil, babi hutan, macan kumbang, dan macan tutul.
Pengunjung juga  dapat melihat air kawahnya yang berubah-rubah warna. Terkadang berwarna hijau  apel dan kebiru-biruan. Bila matahari terik dan cuaca terang, warnanya berubah  menjadi coklat. Kendati demikian, warna putih adalah warna dominan air  kawahnya. Dominasi warna putih juga terlihat pada warna pasir dan bebatuan yang  terdapat di sekitar danau tersebut.    

C. Lokasi

Danau Kawah Putih  Gunung Patuha terletak di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.  Berjarak sekitar 46 kilometer ke arah selatan dari pusat kota  Bandung.

D. Akses

Dari kota Bandung, pengunjung  yang membawa kendaraan pribadi dapat langsung menuju lokasi Kawah Putih  melewati kota  Ciwidey, gerbang utama menuju kawasan wisata Bandung Selatan. Dari sini, pengunjung  harus berjalan kaki menuju kawah sekitar 5 kilometer lagi.
Bagi pengunjung  yang naik angkutan umum, ada dua alternatif angkutan dari Terminal Bus  Leuwipanjang Bandung, yaitu naik angkutan kota  (angkot) atau naik bus Sukaraja jurusan Bandung-Ciwidey menuju pintu masuk  Kawah Putih.  

E. Harga Tiket

Masih dalam proses  konfirmasi

F. Akomodasi dan  Fasilitas

Di kawasan Danau  Kawah Putih terdapat berbagai fasilitas penunjang, seperti toilet umum, areal  parkir, sentra cinderamata dan musholla yang dikelola dengan sangat baik.
Di kawasan ini  terdapat gubug-gubug bambu sebagai lokasi pusat jajanan dan warung serba ada.  Lokasi itu juga digunakan oleh para petani sekitarnya untuk menjual hasil  kebunnya, seperti strawberry, jagung bakar dan rebus, dan buah pepito.
Pengunjung yang  akan bermalam tidak perlu cemas, karena dapat menyewa tenda atau menginap di  villa-villa, hotel-hotel dan wisma-wisma dengan berbagai tipe yang banyak  dijumpai di sepanjang jalur wisata Ciwidey.

sumber..http://wisatajawa.wordpress.com

Beberapa Objek Wisata di Kota DJAKARTA

pelabuhan sunda kelapa

Terletak di muara sungai Ciliwung dan merupakan pelabuhan tertua di Indonesia yang telah melakukan aktifitas perekonomian sejak zaman Hindu Pajajaran abad 14 dan masih tetap berjalan hingga kini. Di dermaga berjajar kapal tradisional Bugis jenis “ phinisi” yang melakukan bongkar muat barang. Kapal – kapal kayu ini dahulu sanggup mengarungi samudera sampai ke Madagaskar.


Museum Bahari
Berada di Pasar Ikan No. 1, tidak jauh dari pelabuhan Sunda Kelapa, musium Bahari menempati gedung tua bekas benteng Cuylenburg yang dahulunya merupakan gudang rempah – rempah VOC dan dibangun tahun 1652. Museum ini menyajikan berbagai model perahu dan kapal tradisional Indonesia seperti kapal perang dari maluku “Kora – Kora” perahu layar tiang panjang dari Bugis “Phinisi” dan juga “Sarkopagus” yaitu kuburan yang berbentuk perahu dari suku Batak.

Juga dipamerkan pula berbagai jenis biota laut yang telah diawetkan seperti : kerang, penyu dan satwa langka laut lainya. Aneka peralatan navigasi dan peralatan kebaharian lainya juga banyak dipamerkan di sini.

Di depan museum Bahari terdapat menaa syahbandar yang dibangun pada tahun 1839 dan berfungsi sebagai menara pengawas kapal yang keluar masuk pelabuhan sunda kelapa kala itu.


Museum Sejarah Jakarta.
museum sejarah jakarta

Berada di J. Taman Fatahillah No.1 dan awalnya merupakan gedung balaikota (Staadhuis) pertama di Batavia yang dibangun pada tahun 1627. Tahun 1970 gedung ini dipugar dan pada tanggal 14 april 1974 resmi dijadikan sebagai Museum Sejarah Jakarta.
 

Museum Taman Prasasti
musium taman prasasti

Semula lahan yang terletak di Tanah Abang I ini adalah taman pemakaman umum yang bernama “Kebon Jahe Kober” dengan luas 5,5 Hektar dan dibangun pada tahun 1795 untuk menggantikan kuburan di samping gereja Nieuw Hollandsce Kerk (kini musium wayang) yang sudah penuh. Sejak tanggal 9 juli 1977 pemakaman ini ditutup dan dijadikan Museum Taman Prasasti.

Koleksi prasasti, nisan dan makamyang berjumlah 1.372 buah kebanyakan terbuat dari batu dan perunggu. Di sini dapat disaksikan makam beberapa tokoh Belanda seperti A.V Michiels (terkenal pada perang buleleng), Dr. H.F. Roll (pendiri STOVIA atau sekolah kedokteran pada zaman Belanda), J.H.R Kohler (terkenal pada perang aceh), Olivia Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles) dan Kapitan Jas yang makamnya diyakini oleh sebagian orang dapat memberika kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan. Karena perkembangan kota, luas museum kini dierkecil menjadi tinggal 1,3 Hektar.
 

Museum Satriamandala
museum satria mandala

Terletak di Jalan Gatot Subroto No.14 dan merupakan tempat ntuk lebih mengenal sejarah perkembangantentara Indonesia dari jaman perjuangan kemerdekaan hingga jaman reformasi. Pada sebelah kanan bangunan mseum sartiamandala, terdapat museum Waspada Purbawisesa.

Koleksi yang trdapatdi museum ini berupa pesawat tempur, tank dan aneka jenis senjata berat dan ringan, lambang dan simbol – simbol kemiliteran, diorama serta masih banyak lagi. Terdapat pula ruang Jendral Urip Sumiharjo dan ruang Jenderal Sudirman yang koleksinya antara lain tandu yang digunakan pada masa perang gerilya di daerah Yogyakarta.
 

Monumen Proklamator
museum proklamasi

Terletak di halaman gedung perintis kemerdekaan, Jl. Proklamasi No. 56 yang semula merupakan rumah kediaman Ir. Soekarno presiden RI pertama. Monumen ini didirikan pada tahun 1980 dengan patung Soekarno dan Moh Hatta terbuat dari perunggu yang masing – masing berukuran 46 meter dan 43 meter dengan berat 1-2 ton untuk setiap patungnya. Di depanya terdapat replika naskah proklamasi dari perunggu dengan ukuran 60 x 90 Cm yang merupakan pembesaran 200 kali dari ukuran aslinya.
 

Gedung Kesenian Jakarta.
gedung kesenian jakarta

Banguanya bergaya neo-renaisance yang didirikan pada tahun 1821 adalah sebagai gedung kesenian atau pada zaman belanda namanya Schouwburg.

Di gedung ini sering diadakan pagelaran kesenian baik tradisional maupun seni kontemporer dan modern.
 

Gedung Arsip Nasional
gedung arsip nasional

Dibangun oleh Renier de Klerk seorang anggota dewan Hindia Belanda yang kemudian diangkat menjadi Gubernur jenderal (tahun 1777 – 1780) sebagai rumah peristirahatan di Molenvelt West.

Bangunan ini selanjutnya dijadikan gedung arsip nasional dan terletak di Jl. Gajah Mada No. 111. Arsitektur dan perabotan rumah yang ada di dalamnya masih tetap dipertahankan seperti aslinya.


Gedung Joeang ‘45
gedung joeang'45

Dibangun tahun 1939, bangunan yang berada di Menteng Raya No. 31 yang mulanya merupakan hotel Schomper pada zaman Belanda. Kala itu hotel ini merupakan salah satu hotel termewah di Jakarta dengan interior yang megah. Setelah beberapakali berganti fungsi, akhirnya gedung ini dijadikan Museum.

Koleksi yang ditampilkan antara lain berupa peralatan perang gerilya, atribut dan seragam ketentaraan masa lalu, bendera kesatuan laskar, foto – foto serta lukisan – lukisan yang menggambarkan para pejuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.


Mesjid Istiqlal
mesjid Istiqlal

Merupakan mesjid negara yang letaknya di sebelah timur laut dari monumen nasional (monas). Dibangun pada tahun 1964 arsiteknya seorang kristen bernama Federick Silaban. Mesjid terbesar di Indonesia ini mampu menampung lebih dari 100.000 jema’ah sekaligus.


Museum Wayang
Terletak di jalan Pintu Besar Utara No. 27, sebelah barat dari musium sejarah Jakarta. Menempati lahan bekas gereja Belanda Oude Hollandsche Kerk (1640 – 1732) dan gereja Niew Hollandsche Kerk (1736 – 1808) yang kemudian hancur akibat gempa bumi.

Bangunan yang nampak saat ini didirikan pada tahun 1912 sebagai gudang milik perusahaan Geo Wehry. Setelah beberapakali berpindah kepemilikan serta berubah fungsi, akhirnya pada tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan sebagai Museum Wayang.

Koleksi yang terdapat di museum Wayang berupa enis dan bentuk wayang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang rumput, wayang beber, topeng – topeng serta perangkat gamelan. Wayang serta boneka dari berbagai negara seperti Cina, Inggris, Kamboja, Malaysia dan Thailand ikut melengkapi koleksi di museum ini.
 

Museum senirupa & keramik
museum seni rupa dan keramik

Bangunan yang semula dikenal sebagai “gedung bicara” atau Raad Van Justice di zaman kolonial belanda ini terletak Jl. Pos Kota No.2 yang berdiri sejak tahun 1870 dan akhirnya pada tanggal 20 Agustus 1976 resmi difungsikan sebagai Museum Senirupa Dan Keramik.

Selain merupakan ruang pameran dari para seniman lukisan terkemuka dan para pematung yang ada di Indonesia, museum ini juga menyimpan aneka koleksi keramik baik yang berasal dari berbagai darah yang ada di Indonesia maupun dari manca negara.

Keramik Plered Kosongan, Lombok, serta keramik dari Asia dan Eropa turut melengkapi koleksi museum.


Museum Tekstil
Museum yang terletak di Jl. KS Tubun No.4 dan dibangun pada abad ke 19 ini semula merupakan rumah tinggal bangsawan perancis. Setelah beberapakali berpindah kepemilikan dan fungsinya, pada tahun 1975 diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta yang selanjutnya dijadikan Museum Tekstil.


Museum Nasional
Museum Nasional

Gedung ini didirikan oleh sebuah lembaga ilm pengetahuan Bataviasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 17778, terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12.

Museum yang menyimpan 109.342 koleksi benda budaya ini didepanya terdapat sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu hadiah dari raja Chulalongkorn dari Siam (Thailand) saat mengunjngi Batavia pada tahun 1871. Oleh sebab itu museum nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah.

Di museum ini tersimpan koleksi benda pra-sejarah seperti alat-alat yang terbuat dari batu, tulang, tanduk dan kerang. Juga terdapat berbagai koleksi benda – benda keramik abad 5 hingga 15 yang berasal dari daratan Asia, Eropa maupun Persia.

Berbagai benda relief sejarah yang berasal dari abad 16 hingga 19 tersimpan dengan rapi, disamping koleksi perabotan peninggalan orang belanda.

Terdapat pula koleksi perhiasan emas, berlian serta batu mulia, pusaka dan singgasana para raja serta berbagai perabot yang terbuat dari emas milik bangsawan masa lalu.

SUMBER..www.indotravelers.com

Wisata Di Bedugul Botanical Garden

Bedugul Botanical Garden or Kebun Raya Eka Karya is the huge tropical garden located in Bedugul, plateau area in Bali. It is situated in the cool atmosphere with rain forest and hill surrounds it. This botanical garden is opened on 1959 and owns 154,5 ha land located Tabanan regency, northwest part of Bali. It is close to the beautiful lake which is called Beratan Lake and Ulun Danu Temple. It is completed by more than 1187 plant types and multifarious of floras. In this area, there is orchid garden with the collection of 320 orchid types from Bali, Java, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi and also Irian Jaya. We can also meet the rose garden with the collection of various rose from rust colored until green chromatic.
Bedugul Botanical Garden, Kebun Raya, Bali

Other Collections

Kebun Raya, Bedugul Botanical GardenBedugul Botanical Garden or Kebun Raya Eka Karya is also completed by 524 birches which are still in its original forest. In this place we can meet the collection from America, South America, China, Japan, Australia, Africa and also Netherlands. Cyathea Garden is one of the specific gardens owning the various collections of Paku-pakuan (tropical vegetable) which can be eaten as vegetable by Balinese and some of them are used for decoration. The tree from this nail Cyatheas are often exploited as growth media of various orchid types. Cactus collections are consisted of 104 types. This cactus is obtained from Africa, America, Germany, Switzerland and also Indonesia. The crop season at botanical garden is taken 94 types plants that are the collection from the exploitation for Balinese life ceremony, temple ceremony, devoting/offering and others purpose. It also owns the collection of drug crop with 84 types/species.

Favorite Tourist Destinations in Bali

Beside of the crop collections, Bedugul Botanical Garden or Kebun Raya Eka Karya also owns the traditional Balinese houses and it function as guest house for scientist who is doing observation. It is also opened for public including tourists and to be one of favorite tourist destinations in Bali especially for domestic tourists. The most crowded visitors at this place are on Lebaran Period (Moslem holiday), Balinese Holidays, National Holidays and New Year period. You can visit this place by joining Bedugul Tour with some of optional which you can contact Bali Star island/PT. Bewish International Tour.

Photo Gallery

 
 
sumber..www.balistarisland.com

Wisata di Pelabuhan Ratu sukabumi (jabar)

pelabuhanratuSalah satu pantai yang perlu dikunjungi adalah pantai Pelabuhan Ratu. Selain indah, pantai yang terletak sekitar 3 jam perjalanan darat dari Kota Bandung atau Jakarta dan terletak sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota Sukabumi, memiliki berbagai kelebihan di banding pantai lainnya di Indonesia,
Pantai ini selain dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi perenang pantai, juga memiliki keindahan panorama yang khas. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam, serta sungai yang aliran derasnya dapat digunakan untuk arena arung jeram.
Pantai Pelabuhan Ratu ini juga dikenal bagi para peselancar. Di sekitar Pantai Pelabuhan Ratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi main surfing. Dari Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh dan Ujung Genteng. Di bulan-bulan tertentu antara Mei- sampai Oktober lokasi-lokasi ini biasanya akan ramai dikunjungi para peselancar.
Sebagian besar para wisatawan yang berkunjung baik itu lokal maupun manca negara boleh dikatakan datang ke Pelabuhan Ratu karena latar belakang misteri dibalik keindahan panoramanya. Masyarakat pantai selatan khususnya Palabuhanratu percaya adanya penguasa laut selatan yaitu Ratu Kidul. Konon, ia adalah seorang ratu yang cantik bagai bidadari. Di Laut Selatan - nama lain dari Samudra Hindia - sebelah selatan Pulau Jawa, ia bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang besar dan indah.
Disaat-saat tertentu banyak acara ritual yang sering digelar penduduk setempat sebagai rasa terima kasih mereka terhadap sang penguasa laut selatan, salah satunya adalah upacara adat Hari Nelayan yang biasanya diselenggarakan pada bulan April. Hari Nelayan dimaksudkan sebagai syukuran atas rezeki yang telah mereka dapatkan dari hasil laut dan agar dijauhkan dari bencana. Biasanya dalam upacara ini disediakan sesaji berupa kepala kerbau yang nantinya akan dilarung ke tengah laut.
Mitos yang menceritakan bahwa Pelabuahn Ratu adalah tempat berkuasanya Sang Ratu Pantai Selatan Nyai Roro Kidul merupakan daya tarik tersendiri bagi para penginjung. Apa lagi disekitar lokasi pantai tepatnya di Karang Hawu terdapat tempat Petilasan (persinghahan) Ratu Pantai Selatan, yang dapat dikunjungi untuk melakukan ritul tertentu ataupun hanya sekedar mampir untuk melihat-lihat.
Karena tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang.
Hotel Inna Samudra Beach juga tidak bisa di lepaskan dari mitos tentang Sang Ratu Pantai Selatan Nyai Roro Kidul, karena Hotel berbintang empat yang dahulu sering di kunjungi Presiden RI pertama ini memiliki satu kamar unik yaitu kamar 308 yang menurut cerita pernah di singgahi Nyai Roro Kidul. Di kamar ini anda juga bisa melakukan ritual atau sekedar melihat-lihat untuk mengobati rasa penasaran.
Setelah puas berkeliling menikmati keindahan panorama Pantai Pelabuhan Ratu, anda juga bisa mengunjungi tempat pelelangan ikan dan membeli beberapa jenis mahluk laut untuk sekedar oleh-oleh yang khas dari Pelabuhan Ratu di akhir acara liburan anda. Lokasi pelelangan berbagai macam jenis penghuni laut ini tidak jauh dari terminal bus Pelabuhan Ratu.

sumber..liburs.com

Taman Wisata Alam, Tangkuban Perahu, Bandung

P6110122-w550

A. Selayang Pandang

Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung berapi yang terdapat di Jawa Barat. Gunung ini disebut Tangkuban Perahu karena bentuknya mirip dengan perahu yang terbalik. Kata “tangkuban“ (bahasa Sunda) berarti terbalik. Gunung yang memiliki ketinggian kurang lebih 2.084 meter di atas permukaan laut ini mempunyai berbagai macam kawasan hutan, yaitu hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Menurut sejarah, gunung ini pernah meletus pada tahun 1910 dengan kekuatan 2 Skala Richter. Akibat letusan itu terbentuklah banyak kawah yang sering mengeluarkan asap belerang ke dataran rendah yang berada di bawahnya.
Menurut cerita masyarakat setempat, asal muasal terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu berasal dari legenda Sangkuriang, anak seorang wanita cantik yang bernama Dayang Sumbi. Sewaktu kecil Sangkuriang diusir oleh ibunya karena telah membunuh seekor anjing (ayah Sangkuriang yang menjelma/berubah bentuk menjadi anjing). Dayang Sumbi dan Sangkuriang kemudian berpisah selama bertahun-tahun.
Setelah Sangkuriang dewasa, akhirnya mereka bertemu. Pertemuan itu membuat Sangkuriang jatuh cinta dan ingin menikahi Dayang Sumbi. Namun, Dayang Sumbi menolaknya karena ia tahu bahwa Sangkuriang adalah anak kandungnya. Untuk menolak permintaan itu, Dayang Sumbi mengajukan syarat untuk dibuatkan perahu dalam waktu semalam. Karena gagal menyelesaikan perahu itu, Sangkuriang marah lalu menendang perahu itu hingga terlempar dan kemudian menjadi sebuah gunung yang mirip dengan perahu terbalik.

B. Keistimewaan

Gunung Tangkuban Perahu puncaknya datar dan memanjang mirip dengan perahu yang terbalik. Bentuk seperti ini jarang terdapat pada gunung-gunung berapi pada umumnya. Selain bentuknya yang unik, gunung ini juga tampak asri karena di lereng gunung tersebut terhampar kebun teh yang sangat luas. Dari puncak gunung ini, pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan alam dan kesejukan udara sambil melihat suasana Kota Bandung dari ketinggian.
Berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu, wisatawan juga dapat melihat keindahan sepuluh kawah yang letaknya berdekatan, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Jarian, dan Pangguyangan Badak. Kawah-kawah itu mengeluarkan asap belerang yang menguap keluar dari sela-sela bebatuan yang berada di bagian bawah kawah itu.
Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas, merupakan tiga kawah Gunung Tangkuban Perahu yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Kawah Ratu bentuknya seperti mangkuk raksasa yang besar dan dalam. Jika cuaca cerah di kawah ini pengunjung dapat melihat dinding dan dasar cekungan kawah dengan jelas. Kawah Ratu merupakan kawah terbesar di gunung ini yang letaknya bersebelahan dengan Kawah Upas, kurang lebih berjarak sekitar 1.500 meter. Kemudian Kawah Upas bentuknya cukup dangkal dan datar pada bagian bawahnya, sehingga banyak ditumbuhi pepohonan liar di salah satu sisi dasar kawah itu. Sedangkan Kawah Domas bentuknya berupa cekungan yang mengeluarkan sumber air panas. Pada sumber air panas tersebut, para wisatawan dapat memanfaatkannya untuk membasuh badan, karena kandungan belerangnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit. Banyak juga wisatawan yang memanfaatkan sumber air panas itu untuk merebus telur ayam dengan cara memasukkan telur itu ke dalam genangan air panas selama kurang lebih 10 menit. Setelah sepuluh menit, telur tersebut akan matang dan sudah dapat dimakan.
Untuk menuju kawah-kawah itu, pengunjung dapat berjalan kaki melewati jalan setapak dengan jarak tempuh antarkawah yang tidak begitu jauh. Para pelancong juga dapat menyewa kuda tunggangan khusus untuk menuju lokasi Kawah Ratu.

C. Lokasi

Obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu terletak di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat, Indonesia.

D. Akses

Gunung Tangkuban Perahu terletak 30 km ke arah utara dari Kota Bandung. Untuk menuju lokasi obyek wisata ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi (mobil) maupun kendaraan umum (bus). Jika pengunjung menggunakan kendaran pribadi dari arah Subang maupun Lembang, untuk sampai ke lokasi melalui pintu masuk pertama, maka perjalanan dapat melewati samping bumi perkemahan Cikole. Namun, jika pengunjung ingin melewati pintu masuk kedua, maka perjalanan dapat menuju arah utara dari bumi perkemahan itu, dengan jarak tempuh sekitar 3 km. Pintu masuk pertama dan kedua di obyek wisata tersebut berada di jalan utama yang menghubungkan kawasan Lembang dengan Subang. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaaran umum (bus) dari Kota Bandung, perjalanan dari Bandung sampai ke lokasi membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit.

E. Harga Tiket

Untuk memasuki obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu, setiap pengunjung dipungut biaya sebesar Rp 8.000 per orang (Oktober 2008).

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di sekitar area bibir Kawah Ratu dan Kawah Upas banyak terdapat warung dan kios-kios yang menjajakan aneka macam makanan, minuman, dan masakan khas Lembang yaitu ketan bakar. Di area ini banyak pedagang kaki lima yang menjual aneka macam permainan anak-anak, boneka, topi, tas, kerajinan dari batu, pernak-pernik (gelang, cincin, senjata tajam khas daerah, selendang), alat musik angklung, batu dan serbuk belerang (obat alternatif penyakit kulit), tanaman bonsai, dan pedagang buah stroberi yang hilir mudik menawarkan dagangnya. Bagi pengunjung yang ingin mendaki gunung dengan naik kuda, terdapat persewaan kuda tunggangan yang dapat mengantarkan pengunjung mendaki gunung tersebut.
Fasilitas lainnya, terdapat mushala, halaman parkir luas, dan pusat informasi wisata. Tak jauh dari area wisata itu, tepatnya di daerah Lembang banyak terdapat penginapan maupun hotel kelas melati.

sumber..http://elmudunya.wordpress.com

Wisata di Pantai Pangandaran

Pantai Pangandaran
Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti:
• Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
• Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
• Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
• Tersedia tim penyelamat wisata pantai
• Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
• Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.

Dengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.

Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.

Fasilitas yang tersedia:
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.

TIKET MASUK OBJEK WISATA PANGANDARAN
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 2.500,-
b. Sepeda Motor Rp. 5.900,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 14.200,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 27.200,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.200,-
f.  BUS Kecil Rp. 52.700,-
g. BUS Sedang Rp. 79.500,-
h. BUS Besar Rp.130.500,- 
 
sumber..www.mypangandaran.com

Wisata Air Terjun Pagar Alam

WISATA Pagar Alam sebenarnya bukan pula melulu Gunung Dempo dan patung- patung megalitik. Di kota yang dikitari gugusan Pegunungan Bukit Barisan berhawa sejuk ini, terdapat pula beberapa lokasi wisata lain. Salah satunya adalah air terjun Lematang Indah.
Lokasinya begitu mudah dijangkau karena berada di tepi jalan di pinggiran Kota Pagar Alam, di antara Lahat dan Kota Pagar Alam. Keindahan panorama di kawasan ini menjadi semakin menawan karena dilalui jalan yang berliku-liku dengan tikungan tajam di dekatnya.
Pengunjung yang hendak melihat air terjun setinggi 40 meter, bahkan bisa menyaksikannya dari tepi jalan persis di tikungan paling tajam.
Bagi pengunjung yang ingin melihat lebih dekat dan merasakan cipratan air terjun, dari lokasi tepi jalan berliku bisa turun melalui tangga batu hingga ke sekitar dasar air terjun. Jika merasa lelah karena menuruni tangga yang curam, pengunjung bisa beristirahat di beberapa warung makanan dan minuman di sekitar air terjun. Sejumlah tempat duduk juga terdapat di lokasi itu.
"Banyak pengunjung yang lewat di jalan ini berhenti di sini dan melihat air terjun Lematang Indah tanpa berjalan ke bawah sana. Pengunjung pun kadang mengabadikan air terjun itu cukup dari sini," ujar penjaga pintu masuk tangga.
Pengunjung yang hendak turun melalui tangga cukup membayar tiket masuk ke dalam kawasan air terjun seharga Rp 1000. Air terjun Lematang Indah memang menjadi salah satu andalan pariwisata setempat, selain tentu saja perkebunan teh di Gunung Dempo.
Tempat wisata ini tentu saja menjadi andalan karena lokasinya yang sangat strategis. Siapa pun yang datang dari arah kota Lahat dan hendak menuju pusat Kota Pagar Alam pasti melewati kawasan Lematang Indah. Orang cukup memarkir kendaraan di tepi tikungan, lalu bisa menyaksikan keindahan air terjun.
Lokasi ini juga sering digunakan sebagai objek wisata olah raga air yaitu Arung Jeram. Event daerah maupun propinsi juga sering dilaksanakan di Lokasi Air Terjun Lematang. Arus air yang cukup deras dengan banyaknya bebatuan menambah keindahan dan semaraknya olah raga arung jeram tersebut

Selain Air Terjun (Curugh) Lematang masih banyak lagi yang dapat dikunjung, diantaranya adalah Curugh Embun, Curugh Pancur, Air terjun Tujuh Kenangan, Curugh Mangkok, Curugh Merak. Air terjun ini terletak dalam satu kawasan di Kecamatan Pagar Alam Utara bisa juga melalui Kecamatan Pagar Alam Selatan. Objek wisata ini bisa ditempuh dengan mudah dari pusat Kota Pagar Alam dengan jarak ± 8 km dengan kondisi jalan aspal hotmix. Jalan menuju Objek Wisata ini menanjak dengan pemandangan yang indah
sumber..www.pagaralam.go.id
 

Objek Wisata di Kota Palembang

diamondhead
Kota Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia yang juga merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Bukit Siguntang, di bagian barat Kota Palembang, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.

Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 682 Masehi[2]. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.

amperaJembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang. Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi. Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergo-long nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari.
Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu. Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00).

smb
Museum Sultan Mahmud Badaruddin, bangunan yang dibangun kembali dan dibongkar habis dan memang sebelumnya merupakan lokasi Benteng Kuto Lamo berdiri keraton Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758). Tahun 1821 keraton ini mendapat serangan dari Pemerintah Belanda dan pada tanggal 7 Oktober 1823 oleh Reguting Commisaris Belanda J.L Van Seven House diperintahkan bongkar habis untuk menghilangkan monumental Kesultanan Palembang dan membalas dendam atas dibakarnya loji Sungai Aur oleh Sultan Mahmud Badaruddin I pada tahun 1811. Bangunan ini selesai tahun 1825 dan selanjutnya dijadikan komisariat Pemerintah Hindia Belanda untuk Sumatera Bagian Selatan sekaligus sebagai kantor Residen.
Pada tahun 1942-1945 gedung ini dikuasai oleh Jepang dan setelah Proklamasi Kemerdekaan RI kembali dikuasai pemerintah RI, pada tahun 1949 gedung tersebut dijadikan kantor Toritorium II Sriwijaya dan tahun 1960-1974 digunakan sebagai Resimen Induk IV Sriwijaya. Berdasarkan hasil penelitian dari Tim Arkeologi Nasional tahun 1988 ditemukan pondasi batubata dari Kuto Lamo di atas tumpukan balok-balok kayu yang terbakar di lokasi tersebut. Menurut perhitungan bangunan Benteng Kuto Lamo dimasa Sultan Mahmud Badaruddin I resmi ditempati pada hari Senin tanggal 29 September 1737 maka balok-balok itu umurnya lebih dari itu. Nama Museum Sultan Mahmud Badaruddin diabadikan untuk mengingat dan menghargai jasa-jasanya.


bkbBenteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besar di prakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan Internasional serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengn arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata dipergunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Feburari 1797. Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah. Posisinya menghadap ke Sungai Musi.


Pulau Kemaro di tengah-tengah Sungai Musi Palembang, Sumatra Selatan, merupakan salah satu objek wisata andalan pemerintah dan masyarakat di provinsi itu. Pulau yang berjarak sekitar lima kilometer dari jembatan Ampera itu tiap tahun dikunjungi pelancong luar negeri. Wakil Gubernur Sumatra Selatan Eddy Yusuf di Palembang, Sabtu (27/2), mengatakan, setiap perayaan Cap Go Meh turis luar negeri selalu berkunjung ke Pulau Kemaro. Selain untuk mengikuti upacara keagamaan mereka juga menikmati suasana pulau yang menarik tersebut. Menurut Eddy, Pulau Kemaro sudah menjadi objek wisata andalan. "Pulau Kemaro merupakan objek wisata yang luar biasa, sehingga harus tetap dipelihara," kata Eddy. Yang lebih utama perlu ada promosi rutin, sehingga objek wisata yang ada, termasuk Pulau kemaro, semakin dikenal masyarakat luar. Pulau Kemaro, salah satu pulau di Sungai Musi, menjadi spesial bagi warga Palembang, khususnya penganut agama Budha karena keberadaan pagoda di sana yang dibangun tahun 2006 serta mitos sejarah. Di Pulau Kemaro terdapat Klenteng tempat sembahyang warga Tionghoa yang sering dikunjungi masyarakat Sumatra Selatan, termasuk wisatawan luar negeri khusus pada saat perayaan Cap Go Meh.

Taman Wisata Alam Puntikayu merupakan satu-satunya hutan wisata di sumatera selatan, letaknya yang strategis ( 6 km dari pusat kota ) . kawasan TWA Puntikayu merupakan kawasan konservasi yang konsep pengembanganya berdasarkan pada prinsip - prinsip perlindungan keaneka ragaman jenis Tumbuhan hayati dan satwa. Potensi TWA punti kayu berupa  panorama hutan pinus ( pinus mercussi ) yang memiliki nilai estetika pemandangan yang menarik, serta adanya hewan liar yaitu : kera ekor panjang, Macaca Fasicicularis), Beruk ( Macaca Nemistriana ) dll. Hutan Wisata Punti Kayu, secara geografis terletak antara 103° 11’ - 103° 40” Bujur Timur, 3° 11’ - 3° 12” Lintang selatan, yang secara administrasi pemerintahan terletak di daerah wilayah Kecamatan Sukarami Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan.
Hutan Wisata Punti Kayu mempunyai potensi strategis dengan batas-batas kawasan. Sebelah Utara berbatsan dengan jalan Kol. H. Burlian dan tanah milik Pemda Sumatera   Selatan. Sebelah Timur berbatasan dengan perumahan penduduk. Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah milik Departemen Pertanian, Departemen  Kehutanan dan Pemda Sumatera Selatan. Sebelah Barat berbatasan dengan daerah rawa-rawa Talang Buruk.

Kambang Iwak Family (KIF) Park adalah sebuah tempat rekreasi keluarga yang terletak di taman kota Palembang Kambang Iwak, Bukit Besar. Tempat ini digunakan untuk menjadi tempat untuk joging. Pohon-pohon yang rindang dan kolam membuat kami merasa segar dan nyaman. Jika Anda datang di malam hari, Anda akan menemukan pemandangan yang lebih menarik di sini. Lampu memainkan warna di sepanjang garis bertiga-tiga dan juga di Raintree. Di KIF Park, kita dapat menemukan banyak toko-toko makanan, minuman ringan seperti es krim, kopi, dll Untuk makanan seperti nasi goreng, steak, dll Salah satu toko makanan di sini adalah KIF Corner, yang menyediakan makanan Palembang seperti Pempek, Model , Pindang Tulang, Iga, Nasi Minyak, Kerupuk, kemplang, dan cookie. Serta jenis dan rasa es, jus dan milk shake.  Ada tiga area hotspot Kambang Iwak Family (KIF) Park kita dapat menggunakan, yang KIF Park, Anjungan Bank Sumsel, dan Cafe KI. Fasilitas ini dapat digunakan oleh semua pengunjung dari 2 sampai larut malam. Selain itu, anak-anak dapat menikmati arena anak-anak di Taman ini. Memang tempat berkumpul yang nyaman untuk keluarga dan teman-teman.

sumber..www.epastarbus.com

Objek Wisata Bandung Selatan

Peta ini dinamis dan bisa anda rubah disesuaikan dengan lokasi tempat anda berada dan tujuan yang anda inginkan. Bacalah terlebih dahulu petunjuk yang ada di kolom sebelah kanan untuk memudahkan penggunaannya.
 
Situ Patengan.
 
Situ Patenggang Bandung
Merupakan sebuah danau alam yang terletak di perkebunan teh ranca bali, berjarak sekitar 47 Km dari kota Bandung. Merupakan kawasan wisata yang berudara sejuk dan segar, sangat jauh dari polusi. Di pinggir danau terdapat banyak perahu yang dapat disewa untuk wisatawan mengelilingi danau.
 
Traveler Tips : Mengunjungi tempat ini sebaiknya di pagi hari sampai dengan siang hari, karena di sore hari biasanya kabut sudah turun. Kabut di situ patengan sangat pekat bahkan jarak pandang bisa hanya 1-2 meter saja sehingga tidak akan terlihat pemandangan apa-apa. Untuk sewa perahu mengelilingi danau sebaiknya anda melakukan tawar menawar harga terlebih dahulu. Biasanya harga yang ditawarkan sektar Rp 10.000 s/d Rp. 15.000 / orang.
 
Kawah Putih.
Masih terletak di kawasan ranca bali, berjarak sekitar 44 Km dari kota Bandung atau tepatnya di desa Sugih, kecamatan Pasir Jambu. kawah putih adalah sebuah danau kawah dari gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Kawah ini merupakan salah satu kawah dengan kadar keasaman belerang tertinggi di dunia, oleh sebab itulah pemerintah kolonial belanda pernah membangun pabrik belerang di tempat ini.
 
Keunikan objek wisata ini adalah kawahnya yang berwarna putih, udara di sini sangat dingin bahkan bisa mencapai 0- 2 derajat celcius di musim-musim tertentu.
 
Traveler Tips : Sama seperti situ patengan pada sore hari di kawah putih biasanya turun kabut yang sangat pekat. Di samping itu kadar belerang menjadi sangat tinggi sehingga kawah ini sering ditutup pada sore hari.
 
Kebun Strawberry.
 
Kebun Strawberry
Wisata petik strawberry saat ini merupakan wisata yang sangat digemari oleh wisatawan.
 
Strawberry merupakan produk agrowisata unggulan dari kabupaten Bandung, khususnya di daerah Ciwidey. Di daerah ini terdapat banyak sekali kebun strawberry tradisional sampai dengan kebun dengan pengelolaan profesional. Anda bebas memilih kebun mana yang anda senangi dan memetik sendiri langsung.
 
Traveler Tips : Strawberry kualitas baik justru terdapat di luar musim hujan, karena sifatnya yang mudah rusak / busuk jika sering terkena air hujan. Apabila anda berkunjung di saat musim hujan, sebaiknya memilih kebun strawberry yang tertutup / menggunakan green house.
 
Cimanggu.
Daerah Ciwidey sangat kaya dengan sumber air panas alami. Salah satunya dimanfaatkan oleh perum perhutani sebagai kolam renang Cimanggu. Kolam Cimanggu memiliki fasilitas parkir yang luas, tempat bermain anak-anak, dll.
 
Ciwalini.
Seperti halnya Cimanggu, Ciwalini juga memanfaatkan pelimpahnya sumber mata air panas alam. Kolam renang ini berada di lingkungan perkebunan teh Walini yang sejuk.
 
Traveler Tips : Cimanggu kolam dan area parkirnya luas + dilengkapi dengan tempat bermain anak-anak, tetapi ciwalini memiliki air yang lebih jernih..
 
Ranca Upas.
Sebuah komplek bumi perkemahan yang ada di sekitar areal tanaman Eucalyptus, sejenis tanaman yang berasal dari benua Australia. Kawasan ini berjarak 41 Km dari pusat kota Bandung, dan terletak di ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata 18 derajat celcius.
 
Di tempat ini juga terdapat penangkaran rusa yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
 
Situ Cileunca.
Situ Cileunca adalah sebuah danau yang ada di daerah Pangalengan. Danau ini merupakan danau buatan yang luasnya 1.400 Hektar dengan dikelilingi bukit-bukit dan berlatar belakang pegunungan.
 
 
Selain berfungsi sebagai objek wisata yang menarik, situ Cileunca juga berfungsi sebagai sumber air bagi pembangkit tenaga listrik. Air dari danau dialirkan melalui sungai Palayangan, yang juga sering digunakan sebagai arena ber-arung jeram / rafting. Peket rafting di sungai Palayangan
 
Pekebunan Teh Malabar.
Gunung Malabar yang memiliki pesona alam perkebunan teh dengan udara yang sejuk alami, sangatlah cocok untuk kegiatan olah raga jalan kaki / tea walk sambil ber rekreasi. Di tengah-tengah perkebunan terdapat macam-macam bangunan kuno yang masih terawat dengan baik, seperti guest house, perumahan administratur perkebunan pada masa penjajahan sampai dengan makam K.A.R. BOSSCHA.
 
Pemandian Air Panas Cibolang.
Sebuah wana wisata pemandian air panas alam yang terletak di dalam hutan rimba berbatasan dengan kebun teh. Terletak di kaki gunung Wayang pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu berkisar 18 derajat celcius. Sangat cocok untuk wisata keluarga dengan fasilitas yang cukup lengkap.

sumber..www.indotravelers.com

Taman Hutan Raya

Ada beberapa pintu masuk untuk memasuki tempat ini. Yang pertama pintu masuk di daerah Lembang, yang merupakan pintu IV. Masuk melalui pintu ini, Anda tidak perlu menempuh jarak terlalu jauh untuk mencapai air terjun terdekat yaitu Curug Omas. Tiket masuk yang harus dibayar per orang adalah Rp 8.000,- dan Rp 10.000,- untuk parkir mobil. Menurut petugas, hanya dengan jarak 800 meter Anda dapat melihat air terjun ini.
Memasuki taman melalui pintu IV ini, Anda dapat melihat peta yang berisi gambar beberapa tempat-tempat menarik yang ada di taman hutan yang terletak di Kecamatan Cicadas dan Kecamatan Lembang dari kota Bandung. Peta ini juga menunjukkan arah yang harus dipilih untuk menuju tempat tersebut. Beberapa tempat yang ada di sini yang menarik dikunjungi adalah Air Terjun atau Curug Omas, Curug Lalay, Curug Dago, Patahan Lembang, Gua Jepang, Gua Belanda, dan beberapa prasasti. Selain itu, bersebelahan dengan Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, terdapat tempat yang cukup terkenal sejak jaman Belanda yaitu Maribaya.
Curug Dago, Goa Jepang atau Goa Belanda akan lebih mudah dicapai jika Anda masuk melalui pintu I atau pintu II yang ada di kawasan Dago. Karena luasnya wilayah taman hutan ini, Anda dapat masuk melalui pintu IV dan keluar di pintu lain yang ada di sisi satunya yang sudah berada di kawasan Dago. Menurut petugas diperlukan waktu 2 jam berjalan kaki dari pintu yang ada di Lembang sampai menuju pintu yang ada di Dago maupun sebaliknya. Tantangan ini cocok untuk Anda yang menyukai alam dan senang untuk berolahraga.

Curug Omas

Curug OmasSalah satu yang menarik adalah Curug Omas. Sepanjang perjalanan menuju Air Terjun Omas atau Curug Omas dari gerbang IV, Anda akan menikmati rimbunnya pepohonan yang ada di kiri kanan jalan setapak yang sudah berbatu sehingga perjalananan Anda tidak terlalu berat. Sebelah kanan merupakan dinding tanah yang banyak ditumbuhi pepohonan, sedangkan pada sisi sebelah kiri terdapat pepohonan sebagai pembatas dengan jalan yang ada di bagian bawah. Jalan tidak terlalu menanjak jadi tidak akan menyulitkan Anda. Secara keseluruhan, Taman Hutan Raya ini berada di ketinggian 770 sampai 1330 diatas permukaan laut.
Anda tidak perlu merasa takut kelelahan untuk mencapai Curug Omas karena Anda dapat naik ojek motor yang akan mengantar Anda lebih dekat ke Air Terjun Omas. Ojek motor biasanya akan lewat dan menawarkan jasanya khususnya jika mereka melihat wanita atau orang tua yang biasanya tidak kuat berjalan jauh. Tapi, jika fisik masih kuat, rasanya lebih nikmat berjalan kaki, karena Anda dapat melihat hijaunya dedaunan dengan lebih lama dan merasakan sejuknya udara pegunungan.
Sampai di ujung jalan berbatu terdapat pangkalan ojek, disinilah tempat terakhir ojek motor dapat mengantar. Medan selanjutnya adalah menuruni anak tangga tanah. Jika sehabis hujan sebaiknya Anda berhati-hati agar tidak tergelincir.
Menuruni jalan yang sedikit berkelok-kelok, Anda akan sampai pada sebuah jembatan dengan sisinya dipagari besi berwarna merah. Pada sisi kiri dari jembatan, pada bagian yang lebih atas terdapat sungai yang mengantarkan air dan kemudian dijatuhkan ke bawah. Sungai yang bernama Cikapundung ini menjatuhkan volume air yang banyak dari ketinggian 30 meter sehingga membentuk air terjun. Inilah Curug Omas. Di bawah jembatan inilah terdapat Air Terjun Omas atau Curug Omas.
Banyak pengunjung yang berhenti di jembatan ini untuk menikmati suara air terjun, melihat derasnya air yang jatuh ke bawah dan merasakan segarnya percikan-percikan air terjun ini. Tapi, sebaiknya Anda bergantian jika ingin berlama-lama di atas jembatan ini, karena pada ujung jembatan tertulis peringatan agar hanya ada 5 orang saja di atas jembatan. Ini merupakan perlindungan agar jembatan tidak kelebihan beban.
Sayangnya, di Air Terjun Omas ini pengunjung tidak dapat menikmati segarnya air terjun secara langsung. Pengunjung tidak dapat mandi di air terjun ini. Pagar-pagar besi melindungi pengunjung dari air terjun ini. Rasanya memang tidak mungkin karena dasar air terjun ini ada di bawah jembatan dengan banyak batu dan air yang kelihatannya dalam.
Jika Anda ingin melihat air terjun dengan posisi lebih bawah, Anda dapat menuruni tangga-tangga berbatu yang ada di sebelah kanan jembatan. Setelah sampai di akhir tangga, pada sebelah kanan terdapat jembatan yang sudah ditutup dan ditumbuhi pepohonan liar. Sebaiknya, jangan terlalu ke tengah jembatan dan jangan terlalu banyak orang diatas jembatan karena kayu jembatan terlihat rapuh. Untuk amannya, Anda dapat memandang air terjun dari rerumputan sebelum jembatan ini. Melihat air terjun di tempat ini lebih indah, karena dapat dengan lebih jelas melihat besarnya air terjun dan banyaknya air yang jatuh.
Setelah menyeberangi jembatan merah yang berada tepat diatas Air Terjun Omas, Anda dapat menikmati suasana nyaman dengan duduk-duduk di bawah pohon-pohon yang tinggi sambil memandang sungai atau air terjun. Terdapat kios-kios yang menjual makanan dan anak-anak yang menawarkan tikarnya untuk disewa. Ada juga tembok yang berisi foto-foto dari tempat-tempat menarik yang ada disini.
Pada pepohonan disini juga terdapat monyet atau kera ekor panjang. Mereka umumnya ada di tempat yang jauh dari manusia. Mereka akan mencari sisa-sisa makanan yang berceceran. Monyet-monyet ini akan pergi jika kita mendekatinya. Jadi, jika ingin melihat tingkah lucunya, jangan terlalu dekat dengan mereka.

Maribaya

Tidak jauh dari Air Terjun Omas, Anda dapat menikmati pemandian air panas Maribaya. Untuk masuk ke tempat ini, Anda harus membayar tiket Rp 3.000,-. Di pemandian ini, Anda dapat berendam di kolam beramai-ramai atau pada kamar mandi yang lebih tertutup.
Maribaya merupakan salah satu tempat permandian air panas yang terkenal di daerah Bandung sebelum ada permandian air panas Ciater atau Sari Ater. Lokasi ini menjadi obyek wisata sejak jaman Belanda. Mulai ada sejak akhir abad ke-19 dan menjadi lokasi favorit hingga tahun 1980-an untuk berendam air panas.

Goa Jepang dan Goa Belanda

Jika Anda masih sanggup berjalan, Anda dapat menuju Goa Jepang atau Goa Belanda. Goa ini merupakan tempat bersejarah karena dibangun pada masa penjajahan Jepang dan Belanda. Untuk memudahkan perjalanan di dalam goa, Anda data menyewa senter-senter yang dijajakan di pintu masuk goa.
Banyaknya situs alam dan bersejarah yang bisa dikunjungi telah menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. Juanda. Di sini, Anda dapat menikmati kesejukan udara yang lebih segar di kota Bandung serta fenomena alam yang indah. Untuk Anda penyuka sejarah, Anda dapat melihat tempat-tempat bersejarah yang menarik dengan suasana alami dan menyegarkan.

sumber..http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata.html

Wisata Edukasi Godong Ijo

Ekotainment merupakan program pendidikan lingkungan yang dirancang khusus untuk menstimulasi anak agar lebih peduli akan lingkungan dan disajikan dengan cara yang sangat menyenangkan, sehingga tanpa terasa siswa belajar mengenal lingkungan sambil bermain. Ada banyak program dan permainan menarik yang pasti akan disukai anak-anak. Selain dapat berinteraksi langsung dengan flora dan fauna, anak juga akan mendapat pelatihan yang berguna untuk membangun sifat-sifat baik serta pelatihan otak agar anak lebih mudah dalam belajar. Dengan harga yang terjangkau dan suasana yang asri, Godong Ijo menjadi tempat yang tepat untuk wisata edukasi atau wisata pendidikan.
Untuk membuka pemahaman siswa akan lingkungan, Godong Ijo menyampaikan dalam bentuk opera yang dipadukan dengan sulap dan pemutaran film mengenai "Pemanasan Global". Ini akan membantu siswa menyadari pentingnya tindakan nyata untuk menyelamatkan bumi.
Bermain dengan reptilSelanjutnya, siswa dapat mengikuti "Reptile Corner". Ini dia acara yang paling seru di sini. Pada sesi ini, siswa selain belajar seluk beluk reptil, mereka juga berinteraksi langsung dengan memandikan dan memberi makan kura-kura raksasa. Untuk yang terbaik dalam melakukan tugasnya, akan diberi hadiah yaitu naik kura-kura raksasa.
Kemudian, anak-anak dapat berinteraksi dengan "Ball Phyton" yang jinak dan feeding show untuk "Bradded Dragon" (kadal gurun) yang sangat agresif dalam menangkap mangsa. Anak-anak juga dapat memberi makan Kadal Panama, Iguana, dan Biawak. Koleksi lain dari reptil adalah ular. Ada Phyton Albino yang panjangnya 3 meter lebih dan Phyton Reticulatus raksasa dengan panjang 7,5 meter. Sebagai tambahan pengetahuan, anak-anak akan diajarkan bagaimana caranya membedakan ular berbisa dan ular tidak berbisa serta penanganan bila digigit ular.

Outbond

Sebagai sarana untuk menempa keberanian dan kepercayaan diri, para siswa dapat mencoba permainan outbond seperti Flying Fox dan Monkey Bridge yang menantang. Ada juga permainan untuk membina kerja sama kelompok dalam "Team Work Games". Semua permainan ini aman untuk anak-anak.

Go Green

Sebagai lokasi wisata pendidikan atau wisata edukasi, Godong Ijo memberikan konsep "Be Smart" dan "Be Creative". Konsep ini pasti bermanfaat bagi anak usia sekolah. Apa sajakah itu?

Be Smart

Untuk menyelamatkan bumi kita harus cerdas, Be Smart dengan "Mind Map" dan "Super Memory" yang akan melatih kerja otak. Sebelum masuk ke teknik belajar super cepat tersebut, siswa diberikan "Brain Gym" (Senam Otak) dan "Brain Games" (permainan untuk melatih otak) sebagai latihan konsentrasi. Agar siap menghadapi ujian, siswa dibekali "Learning Strategics" dan "Exam Strategics" sehingga menjadi anak jenius bukanlah mimpi.
Menghijaukan lingkungan merupakan cara lain menyelamatkan lingkungan. Anak-anak dilatih untuk menanam pohon dengan cara pertanian modern dalam "Planting Class" (Kelas Bercocok Tanam). Siswa akan langsung prakek bercocok tanam dengan menanam biji chilli pepper import dan tomat cerry import yang dapat tumbuh subur di dataran rendah serta praktek menanam Aglonema "Dynamic Ruby" yang indah untuk siswa pra sekolah hingga kelas 3 SD. Sedangkan untuk usia anak kelas 4 hingga 6 SD ada praktek perbanyakan vegetative seperti menyambung (grafting), stek, cangkok dan lainnya. Siswa mengikuti 2 jenis praktek perbanyakan vegetative masing-masing untuk "Food Plant" dan "Ornamental Plant".
Selesai dari "Planting Class", mereka diajak wisata yaitu "Keliling Dunia dengan Flora & Fauna". Selain mendapat pengetahuan mengenai asal-usul dan keunikan dari berbagai jenis tanaman mulai dari "Jurrasic Plant", "Carnivorus Plant" sampai aneka "Food Plant", ini juga menjadi sarana untuk mengasah kemampuan geografi dan sejarah.

Be Creative

Planting ClassBe Creative dengan tanaman, siswa mengikuti "Creative Corner" terdiri dari 2 pilihan yaitu membuat "Taman Berdiri" (vertical garden) dan membuat miniatur taman dalam pot (pot scaping). Ini akan membuat siswa semakin memahami pentingnya menghijaukan bumi.
Saatnya "Lunch Time", siswa dan guru akan menikmati makan siang bersama dengan makanan yang lezat dan bergizi. Sambil menikmati makan siang, mereka dihibur sambil belajar dengan film pendidikan lingkungan yang menarik dan bermutu.
Kesenangan lain dapat dinikmati para siswa adalah "Fishing", mereka akan diajarkan bagaimana cara memancing di kolam pemancingan yang tersedia di area ini. Kolam pemancingan untuk anak ini pastinya aman karena kedalamannya hanya 1 meter. Memancing dapat melatih kesabaran sekaligus sebagai sarana bersenang-senang untuk anak.
Pada "Closing Ceremony", Godong Ijo memberikan "reward" kepada para siswa yang terbaik dari setiap kegiatan (Planting, Reptile, Creative Corner, Super Memory, Fishing). Diharapkan dengan pemberian "reward" ini dapat memacu siswa untuk terus meningkatkan diri dan menjadi lebih baik di lingkungannya. Godong Ijo dapat menjadi tempat wisata edukasi atau wisata pendidikan yang bermanfaat untuk anak-anak usia sekolah.

sumber..http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata.html

Godong Ijo

Pertama kali memasuki Godong Ijo, Anda serasa memasuki "HUTAN" karena kawasan seluas sekitar 3 hektar ini dihiasi berbagai pepohonan langka yang berusia puluhan tahun sehingga menghadirkan kesan Hutan Alami. Anak-anak khususnya akan senang berada di Godong Ijo karena dalam kawasan ini terdapat Kolam Ikan Koi, Kolam Ikan Alligator, Kolam Arapaima Gigas. Anda dan anak-anak dapat melihat Kura–Kura Raksasa terbesar di dunia, Ular Raksasa terbesar di dunia, Ular Phyton Albino, ditambah tempat bermain anak yang luas dapat menampung sekitar 300 anak yang akan menjadi tempat favorit si kecil.
Godong Ijo juga dapat menjadi salah satu tujuan wisata kuliner Anda dengan berbagai pilihan menu makanan istimewa dan suasana cafe yang asri. Untuk membuat Anda nyaman, furniture yang digunakan di cafe ini bukanlah furniture sembarangan, meja round table yang terbuat dari kayu jati pilihan yang berusia ratusan tahun dan juga kursi & furniture yang antik dan elegant dipersiapkan agar Anda merasa nyaman. Dengan kesan mewah yang sangat terasa di cafe ini, membuat cafe ini menjadi tempat yang sangat cocok untuk menjamu relasi bisnis, meeting, family gathering dan acara istimewa lainnya bersama keluarga.

Cafe Godong Ijo

Cafe Godong IjoMenu khas cafe ini adalah "Patin & Gurame Bambu Bakar", merupakan salah satu menu yang paling banyak diincar pengunjung karena rasanya sangat unik dan orisinil dengan harga yang terjangkau, yaitu berkisar Rp.60.000,- s/d Rp.96.000,- per porsi untuk ukuran 6-7 ons. Menu khas lain yang wajib dicoba adalah "Nasi Gonjleng" dan "Sayur Asem Kecombrang Daging" atau "Sayur Asem Kecombrang Udang" yang hanya ada di Godong Ijo, dengan kisaran harga Rp.20.000,- per porsi.
Selain menu dari dalam negeri, Anda dapat mencicip "Aneka Masakan Thailand", mulai dari Nasi Goreng Thailand, Tom Yum, Ayam Kacang Mede ala Thailand hingga panganan ringan ala Thailand yaitu Singkong Thailand. Juga tersedia "Aneka Masakan Khas Sunda" yaitu Gurame,Patin,Mas dapat disajikan dengan dibakar, digoreng atau dimasak kuah asem. Harganya berkisar mulai dari Rp. 30.000,- s/d Rp.55.000,- per ekor berat sekitar 6 – 7 ons.

Danau Pemancingan

Pemancingan IkanCafe ini juga dilengkapi Danau Pemancingan dengan luas 5.000 m2. Anak-anak atau untuk pemula dapat merasakan serunya memancing dengan memancing di danau kecil yang luasnya sekitar 400 m2 yang aman bagi anak-anak. Danau dilengkapi saung, rakit dan fasilitas free Hot Spot.
Danau Pemancingan sangat menarik karena terdapat ikan raksasa "Jenghis Khan", yaitu sejenis Thailand Cat Fish yang bobotnya mencapai 33 kilogram dan berjumlah 4 ekor. Ada juga "Ikan Bulan Bulan" yang beratnya sekitar 2 – 5 kilogram per ekor dengan jumlah sekitar 30 ekor. Berbagai Ikan Super dengan bobot 3 – 10 kilo gram sangat banyak di Danau Pemancingan. Jumlah seluruh ikan yang dapat dipancing sekitar 500 ekor, jumlah yang cukup banyak karena di Indonesia sangat jarang ditemui pemancingan seperti ini. Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan tantangan berburu ikan raksasa, cukup datang ke Pemancingan Godong Ijo untuk merasakannya.
Variasi harga yang ditawarkan dalam kegiatan memancing sangat menarik. Pengunjung dapat memilih akan memancing Sistem Kiloan yaitu hasil pancing ditimbang berdasarkan jenis dan berat ikan (Ikan Patin, Mas, Lele, Mujair, Nila, Gabus dll.) dengan kisaran harga Rp. 20.000,- s/d Rp. 40.000,- per kilo gram atau dengan sistem "Tarikan dan Jackpot" dengan harga sekitar Rp.80.000,- s/d Rp. 125.000,- per 4 jam.
Untuk Anda yang hobi tantangan, silahkan mendaftar "Perlombaan Mancing Galatama" diadakan mingguan dan bulanan. Perlombaan mancing mingguan diadakan setiap malam minggu pukul 18.00 – 22.00 WIB dengan biaya Rp 150.000,- per orang. Sedangkan secara bulanan diadakan setiap Sabtu awal bulan pada pukul 18.00 – 22.00 WIB dengan biaya Rp 200.000,- per orang. Perlombaan ini berhadiah uang tunai dan hadiah hiburan lainnya yang menarik.

Wisata Edukasi

Kura-kura RaksasaTernyata tidak mudah memilih tempat dengan konsep "Belajar sambil Berwisata" sekaligus, tetapi Anda dapat menemukannya di Godong Ijo. Terdapat aneka program wisata edukasi yaitu:
  • "Young Greeners"

    Materi: Opera & Movie mengenai Global Warming, Bercocok Tanam Modern, Reptile Corner & Interaction, Memandikan dan Memberi Makan "Kura – Kura Raksasa", Keliling Dunia dengan Flora & Fauna, Vertical Garden / Pot Scaping, Out Bond Games / Team Building Games.
    Kisaran harga Rp. 70.000,- s/d. Rp. 125.000,- per orang.
  • "Fast Learning Camp"

    Materi Jitu: Meningkatkan Daya Fokus (High Focus), Mengingat Jangka Panjang (Memo Brain), Teknik Rahasia Sukses Ujian (Secrets Exam Technique), Memperkuat Daya Ingat (Super Memory), Meringkas Efektif (Mind Mapping), dikombinasikan dengan Enviroment Knowledge dan Outbond Games / Team Building Games.
    Kisaran harga Rp. 150.000,- s/d. Rp. 200.000,- per orang.
  • "Go Organic"

    Materi Jitu: Bercocok Tanam dengan Media Tanam Organik dan Insektisida Organik dikombinasikan dengan Enviroment Knowledge dan Outbond Games / Team Building Games.
    Kisaran harga Rp. 90.000,- s/d. Rp. 150.000,- per orang.
  • "Koki Cilik"

    Belajar memasak aneka masakan "Kiddie Menu". Hasilnya untuk dimakan bersama-sama, dikombinasikan dengan "Fun Games, Keliling Dunia dengan Flora & Fauna, Bercocok Tanam"
    Kisaran harga Rp. 60.000,- s/d. Rp. 150.000,- per orang.
  • "Animal Encounter"

    Mengulik Rahasia berbagai Hewan Piaraan (Pets) yang dibimbing langsung oleh para Dokter Hewan.
sumber..http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata.html

Berwisata Di Taman Nasional Lorentz (PAPUA)


Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang luasnya mencapai 2,5 juta hektare atau mencapai 25.000 km² dan merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Secara administratif pemerintahan, Taman Nasional Lorentz berada pada wilayah Kabupaten Paniai, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Fak-fak dan Kabupaten Merauke, Propinsi Papua, Negara Indonesia.
Sebagian besar dari kawasan Taman Nasional Lorentz masih merupakan hutan perawan yang belum terusik keaslian alamnya, disamping itu Taman Nasional Lorentz terdiri dari lembah-lembah dengan lereng curam dan terjal, dengan ketinggian tempat antara 2.000 sampai 6.000 meter dpl, Puncak Jaya adalah puncak tertinggi.
Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di kawasan Asia Tenggara dan kawasan Pasifik. Kawasan Taman Nasional Lorentz merupakan salah-satu diantara tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis, yang membentang dari puncak gunung (5.030 meter dpl) yang diselimuti oleh salju hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura.
Taman Nasional Lorentz memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan juga memiliki keanekaragaman budaya yang sangat mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan yang ada dikawasan ini telah berumur 30.000 tahun lamanya dan merupakan tempat kediaman para suku di Papua yaitu suku Dani Barat, Asmat, Amungme, Nduga, dan Sempan.
Diperkirakan masih ada lagi sekelompok suku yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan masyarakat modern.
Pada tahun 1999, kawasan taman nasional ini ditetapkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai Situs Warisan Dunia yang memiliki 43 jenis ekosistim dan juga sebagai kawasan daerah tropis yang memiliki gletser.

Cara Mencapai Papua
Dari pulau lain di Indonesia, Papua dapat dicapai melalui jalan udara maupun melalui jalan air.

Cara Mencapai Taman Nasional Lorentz
Di Papua, Taman Nasional Lorentz dapat dicapai dengan melalui beberapa kota, antara lain melalui Timika (Kab. Mimika), Enarotali (Kab. Paniae), Nabire (Kab. Nabire), Wamena (Kab. Jayawijaya), Mulia (Kab. Puncak Jaya), Meroke (Kab. Meroke).
Semua kota-kota yang tersebut diatas dapat dijangkau dengan transportasi udara dari Biak dan Jayapura dengan waktu tempuh antara 1 sampai dengan 2 jam perjalanan.

Hal-hal Yang Dapat Dilakukan Di Papua
Pengunjung dapat melakukan kegiatan rekreasi dan wisata alam, seperti menikmati keindahan alam yang masih alami, menyusuri hutan bakau dan nipah dipantai, mendaki gunung, menjelajahi hutan tropis, melihat berbagai jenis satwa, menyusuri sungai, menikmati keindahan air terjun, menikmati keindahan Danau Larson, Danau Hoguyugu, Danau Dyscovery, melihat dan mengamati budaya setempat dan sebagainya.
Hal lainnya adalah melakukan penelitian untuk ilmu dan pengetahuan.

sumber...http://indonesia-indahnya.blogspot.com/2009_05_01_archive.html

 
RESEP MAKANAN INDONESIA