Berwisata Di Taman Nasional Lorentz (PAPUA)


Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang luasnya mencapai 2,5 juta hektare atau mencapai 25.000 km² dan merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Secara administratif pemerintahan, Taman Nasional Lorentz berada pada wilayah Kabupaten Paniai, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Fak-fak dan Kabupaten Merauke, Propinsi Papua, Negara Indonesia.
Sebagian besar dari kawasan Taman Nasional Lorentz masih merupakan hutan perawan yang belum terusik keaslian alamnya, disamping itu Taman Nasional Lorentz terdiri dari lembah-lembah dengan lereng curam dan terjal, dengan ketinggian tempat antara 2.000 sampai 6.000 meter dpl, Puncak Jaya adalah puncak tertinggi.
Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di kawasan Asia Tenggara dan kawasan Pasifik. Kawasan Taman Nasional Lorentz merupakan salah-satu diantara tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis, yang membentang dari puncak gunung (5.030 meter dpl) yang diselimuti oleh salju hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura.
Taman Nasional Lorentz memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan juga memiliki keanekaragaman budaya yang sangat mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan yang ada dikawasan ini telah berumur 30.000 tahun lamanya dan merupakan tempat kediaman para suku di Papua yaitu suku Dani Barat, Asmat, Amungme, Nduga, dan Sempan.
Diperkirakan masih ada lagi sekelompok suku yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan masyarakat modern.
Pada tahun 1999, kawasan taman nasional ini ditetapkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai Situs Warisan Dunia yang memiliki 43 jenis ekosistim dan juga sebagai kawasan daerah tropis yang memiliki gletser.

Cara Mencapai Papua
Dari pulau lain di Indonesia, Papua dapat dicapai melalui jalan udara maupun melalui jalan air.

Cara Mencapai Taman Nasional Lorentz
Di Papua, Taman Nasional Lorentz dapat dicapai dengan melalui beberapa kota, antara lain melalui Timika (Kab. Mimika), Enarotali (Kab. Paniae), Nabire (Kab. Nabire), Wamena (Kab. Jayawijaya), Mulia (Kab. Puncak Jaya), Meroke (Kab. Meroke).
Semua kota-kota yang tersebut diatas dapat dijangkau dengan transportasi udara dari Biak dan Jayapura dengan waktu tempuh antara 1 sampai dengan 2 jam perjalanan.

Hal-hal Yang Dapat Dilakukan Di Papua
Pengunjung dapat melakukan kegiatan rekreasi dan wisata alam, seperti menikmati keindahan alam yang masih alami, menyusuri hutan bakau dan nipah dipantai, mendaki gunung, menjelajahi hutan tropis, melihat berbagai jenis satwa, menyusuri sungai, menikmati keindahan air terjun, menikmati keindahan Danau Larson, Danau Hoguyugu, Danau Dyscovery, melihat dan mengamati budaya setempat dan sebagainya.
Hal lainnya adalah melakukan penelitian untuk ilmu dan pengetahuan.

sumber...http://indonesia-indahnya.blogspot.com/2009_05_01_archive.html

Wisata Danau Kelimutu (NTT)


Danau Kelimutu terletak dipuncak Gunung Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Secara administratif Danau Kelimutu berada diantara 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Wolowaru, Kecamatan Ndona dan Kecamatan Detsuko.
Kelimutu berasal dari kata Keli (artinya: gunung) dan Mutu (artinya: mendidih). Danau Kelimutu terdiri dari tiga kubangan raksasa yang terbentuk dari kawah yang ada dipuncak Gunung Kelimutu dengan ketinggian ± 1.640 meter diatas permukaan laut. Pada tanggal 26 Februari 1992 kawasan Danau Kelimutu ditetapkan sebagai Taman Nasional, wilayahnya meliputi 5 kecamatan yaitu Detsuko, Ndona, Ndona Timur, Wolojita dan Kelimutu.
Danau Kelimutu merupakan salah-satu obyek wisata di Indonesia, yang juga merupakan salah-satu wisata andalan di Pulau Flores. Banyak turis mancanegara yang datang ke Danau Kelimutu sehingga membuat namanya terkenal sampai ke berbagai belahan dunia.

Hal –Hal Yang Menarik Pengunjung
Danau Kelimutu mempunyai keunikkan tersendiri, yaitu masing-masing kubangan mempunyai warna air yang selalu berubah-ubah setiap tahunnya. Danau Kelimutu merupakan salah-satu keajaiban yang ada didunia ini, indah dan misteri.
Ketika Danau Kelimutu mulai dikenal oleh masyarakat luas, warna masing-masing kubangan adalah merah, biru dan putih, kemudian setiap tahunnya mengalami perubahan warna. Menurut informasi dari Taman Nasional Kelimutu, dalam waktu 25 tahun ini Danau Kelimutu sudah mengalami perubahan warna sebanyak 12 kali. Sejumlah peneliti mengatakan bahwa perubahan warna ini bisa saja diakibatkan dari perubahan komposisi kimia air kawah akibat perubahan gas gunung api, meningkatnya suhu air kawah, pembiasan sinar matahari, pantulan dinding kawah, pantulan dasar danau, kandungan mineral yang ada didalam kawah, batu-batuan dan biota jenis lumut.
Danau Kelimutu adalah salah-satu keajaiban alam yang sangat unik dan sering juga disebut sebagai Danau Tiga Warna atau Danau Tri Warna.

Disekitar Kawasan Kelimutu, pengunjung dapat juga melihat dan menikmati keindahan alam, seperti air terjun, tempat pemandian air hangat, sawah dan jalan-jalan terjal yang melingkar disepanjang punggung bukit.
Bagi yang menyukai kegiatan hiking, kawasan Kelimutu adalah kawasan yang bagus untuk kegiatan hiking.
Di Kawasan Kelimutu terdapat juga hutan dengan berbagai floranya, seperti kayu merah, pinus, bunga edelweiss, cemara. Terdapat juga fauna, seperti ayam hutan, rusa, babi hutan, elang.

Perjalanan menuju Danau Kelimutu
Dengan menggunakan pesawat, berangkat dari Kota Kupang ibukota NTT menuju Kota Ende di Pulau Flores, waktu yang diperlukan ± 40 menit perjalanan.
Sesampai di Kota Ende, perjalanan dapat dilanjutkan dengan menuju ke Kampung Moni yang terletak di Desa Kaonara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, dengan menggunakan angkutan umum minibus dan untuk menuju Kampung Moni dibutuhkan waktu ± 3 jam perjalanan dengan menempuh jarak sejauh 93 km. Dari Kampung Moni menuju Puncak Danau Kelimutu masih harus berjalan sejauh ± 2,5 km.

Fasilitas Yang Tersedia di Kawasan Danau Kelimutu
Tersedia lahan parkir mobil dan sepeda motor, losmen, homestay, cottage, pondok jaga, shelter, MCK.

Saat Terbaik Untuk Berkunjung Ke Danau Kelimutu
Waktu yang terbaik untuk melihat Danau Kelimutu adalah di pagi hari ketika matahari terbit. Ketika memasuki pukul 9 pagi waktu setempat, sekitar danau mulai diselimuti oleh kabut dan akan berkabut sampai sore hari sehingga akan menghalangi pandangan pengunjung.

Perlengkapan Yang Wajib Dibawa
Udara dikawasan Kelimutu cukup dingin, maka perlu untuk membawa baju hangat atau jaket.

Sekilas Informasi :
Di Kabupaten Ende, penduduk setempat menyebut ketiga kubangan ini dengan sebutan Tiwu Ata Mbupu (Danau Orangtua), Tiwu Nua Muri Ko’o Fai (Danau Muda-Mudi) dan Tiwu Ata Polo (Danau Tukang Tenung).
Tiwu Nua Muri Ko’o Fai dan Tiwu Ata Polo hanya dipisahkan dinding terjal selebar 15 sampai 20 meter dengan ketinggian dindingnya antara 50 sampai dengan 150 meter tingginya. Sekitar 300 meter disebelah barat Tiwu Nua Muri Ko’o Fai terletak Tiwu Ata Mbupu.

Dikaki Gunung Kelimutu terdapat penjual kain tenun Lio. Kain tenun Lio adalah hasil karya buatan tangan masyarakat setempat.

sumber....http://indonesia-indahnya.blogspot.com/2009_04_01_archive.html

Wisata Di MONAS (Jakarta)

Monas Merupakan Sumber Semangat Patriotisme

Monumen Nasional yang lebih dikenal dengan sebutan Monas atau Tugu Monas adalah salah-satu monumen kebanggaan bangsa Indonesia, khususnya bagi warga Ibukota Jakarta dan sekitarnya. Monumen ini didirikan dengan tujuan sebagai monumen peringatan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia didalam melawan penjajahan Belanda pada masa revolusi kemerdekaan tahun 1945. Dengan adanya Monumen Nasional ini kiranya dapat menjadi sumber inspirasi serta semangat patriotisme bagi generasi yang ada sekarang dan yang akan datang. Hal-hal yang memaknai yang tersebut diatas dapat ditemui melalui 3 (tiga) tempat yang menjadi simbol bangsa yaitu didalam Monas terdapat museum yang menceritakan napak tilas sejarah Indonesia, ruang kemerdekaan yang merupakan tempat dikumandangkan proklamasi oleh Presiden Soekarno dan pelataran cawan atau ruang yang memiliki arti dan lambang proklamasi.

Berdirinya Monas
Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959 dan pada tanggal 17 Agustus 1961 diresmikan oleh Presiden RI Soekarno. Pada tanggal 12 Juli 1975 Monas resmi dibuka untuk umum. Monas didirikan diatas tanah seluas 80 hektar dan arsitek yang mendesain tugu ini adalah Soedarsono dan Frederich Silaban, konsultannya adalah Prof. Ir. Rooseno.
Monumen Nasional ini terletak di Taman Monas. Taman Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Disekitar monumen terdapat taman, kolam serta lapangan yang disediakan untuk berolaharga.

Struktur Monas
Bentuk dari Tugu Monas idenya adalah dari bentuk Alu dan Lumbung yang merupakan alat rumah tangga khas budaya bangsa Indonesia yang hampir terdapat disetiap rumah tangga di Indonesia. Alu atau Lingga atau Anatan ini dilambangkan dengan bentuk Tugu Monas yang menjulang tinggi, sedangkan Lumbung atau Yoni dilambangkan dengan bentuk Cawan pada bagian bawah Tugu Monas.
Tugu Monas tingginya adalah 132 meter, pada bagian puncak monumen terdapat bentuk cawan yang menopang nyala obor atau lidah api abadi yang terbuat dari bahan perunggu seberat 14,5 ton serta berdiameter 6 meter dan terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Bahan perunggu ini dilapisi dengan emas seberat 35 kg. Nyala obor ini adalah melambangkan perjuangan rakyat Indonesia yang pantang menyerah didalam meraih kemerdekaan dan berjuang sepanjang masa.
Dibagian bawah puncak monumen terdapat pelataran puncak dengan luas 11 x 11 meter serta dapat menampung pengunjung sebanyak 50 orang. Puncak monumen mempunyai ketinggian 17 meter dari pelataran puncak.
Pelataran cawan mempunyai luas 45 x 45 meter dengan ketinggiannya 17 meter dari dasar monumen. Angka 45 adalah diambil dari angka Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada landasan dasar Tugu Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional yang dapat menampung pengunjung ± 500 orang. Museum ini berukuran 80 x 80 meter.

Untuk masuk ke Monas, pengunjung dapat masuk melalui pintu masuk diseputar plaza Taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas.
Dari sini pengunjung dapat menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum.

Fasilitas Didalam Bangunan Monas
Terdapat fasilitas museum dan aula untuk bermeditasi.
Untuk naik keatas monumen terdapat elevator serta terdapat tangga darurat pada sekeliling badan elevator yang terbuat dari besi.

Melihat Kota Jakarta Dari Monas
Dengan menggunakan elevator/ lift, pengunjung dapat naik hingga sampai ke pelataran puncak. Dari pelataran puncak, pengunjung dapat melihat dengan lebih jelas situasi Kota Jakarta. Melihat kearah selatan, dari kejauhan pengunjung dapat melihat Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, kearah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Kearah barat, pengunjung dapat melihat Bandara Soekarno-Hatta.

Transportasi Ke Monas
Monas terletak di Jalan Merdeka (Stasiun Gambir). Tidaklah sulit untuk menjangkau Tugu Monas, karena banyak sekali transportasi yang melalui Tugu Monas, seperti taxi, bis, bus way.

Cindera mata
Di Monas terdapat cindera mata seperti gantungan kunci miniatur Tugu Monas, kaos bergambar Tugu Monas, miniatur Tugu Monas. Jika pengunjung ingin berfoto, terdapat juga foto langsung jadi.

Jam Buka Monas
Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.

sumber..http://indonesia-indahnya.blogspot.com/2010_04_01_archive.html

Wisata Di Jam Gadang (Kota Padang)


Kota Bukittinggi yang berudara sejuk terletak di Propinsi Sumatera Barat dengan ibukotanya Kota Padang. Kota Bukittinggi mempunyai sebuah ikon kebanggaan yaitu Jam Gadang yang terletak di jantung Kota Bukittinggi. Jam Gadang ini dibangun pada tahun 1926 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda pada waktu dulu. Jam Gadang artinya adalah Jam Besar, karena jamnya cukup besar dan jam ini adalah merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker yang pada waktu itu menjabat sebagai Controleur/ Sekretaris Kota di Bukittinggi. Jam Gadang ini dibangun oleh seorang arsitek yang bernama Yazid Sutan Gigi Ameh dan perletakan batu pertama pembangunan Jam Gadang ini dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berumur 6 tahun.
Dari puncak menara jam, pengunjung dapat melihat keindahan Kota Bukittinggi, Gunung Sago, Gunung Singgalang, Ngarai Sianok. Disekitar Jam Gadang terdapat Istana Bung Hatta atau Tri Arga, Hotel Novotel, Plaza Bukittinggi.

Spesifikasi Jam Gadang
Jam Gadang ini mempunyai denah dasar bangunan berukuran 13 x 4 meter, tingginya adalah 26 meter, posisi bangunan tapak dan tangganya adalah menghadap kearah Pasar Atas dan didirikan diatas kawasan Taman Sabai Nan Aluih didepan Istana Bung Hatta. Jam Gadang terdiri dari empat buah jam yang diletakkan pada empat sisi bangunan menara dan masing-masing jam ini berdiameter 80 cm.
Puncak dari menara Jam Gadang ini telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk, awalnya puncak dari menara berbentuk bulat dengan diatasnya berdiri patung ayam jantan, kemudian ketika penjajahan Jepang, puncaknya dirubah menjadi bentuk klenteng. Dimasa kemerdekaan, bentuk dari puncak menara Jam Gadang dirubah lagi menjadi bentuk atap bergonjong empat rumah adat Minangkabau dan bermotifkan pucuk rebung.

Jam Gadang Mempunyai Keunikkan
Terlepas dari salah penulisan atau memang disengaja, Jam Gadang mempunyai sebuah misteri yang belum terpecahkan sampai saat ini, misteri itu adalah sebuah keunikkan dari Jam Gadang yaitu angka empat pada jam yang seharusnya kalau ditulis dalam angka empat Romawi adalah IV tetapi malah ditulis dengan empat buah angka satu Romawi yaitu IIII (umumnya penulisannya adalah IV).

Jam Gadang Sebagai Pedoman
- Ditetapkan sebagai titik nol Kota Bukittinggi
- Dijadikan penanda/ markah tanah Kota Bukittinggi
- Sebagai salah-satu ikon Propinsi Sumatera Barat

Rute Perjalanan Ke Jam Gadang
Dari Kota Padang, dengan angkutan umum diperlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai ke Kota Bukittinggi, kemudian dengan angkutan kota perjalanan dapat dilanjutkan menuju ke lokasi Jam Gadang.

Obyek Wisata Lain Di Sekitar Bukittinggi
Obyek wisata lainnya yang dapat dikunjungi adalah Ngarai Sianok, Gua Jepang.

Fasilitas Yang Tersedia
Terdapat penginapan, hotel, hotel berbintang dan fasilitas lainnya.

sumber........http://indonesia-indahnya.blogspot.com

 
RESEP MAKANAN INDONESIA