Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengandalkan Pantai Nambo sebagai obyek wisata andalan di daerah tersebut sebab sangat mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Kendari Ashar di Kendari, Senin(20/10), mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kendari terus mengupayakan melakukan pembenahan terhadap obyek wisata tersebut .
Ia mengatakan bahwa di lokasi wisata Pantai Nambo saat ini tengah dilakukan perbaikan sarana peristirahatan pengunjung dan penambahan tong sampah, agar wisatawan yang datang dapat menikmati keindahan Pantai Nambo dan lokasi wisata tetap bersih dari kotoran.
Menurutnya, Pantai Nambo selalu dipenuhi dengan wisatawan, baik lokal maupun luar daerah terutama pada hari libur yaitu Sabtu dan Minggu.
Ia juga menuturkan, lokasi Pantai Nambo ini sangat mudah dijangkau sekitar tujuh kilomter dari pusat Kota Kendari, dan udaranya yang sejuk serta lokasinya selalu terjaga kebersihannya.
Selain Pantai Nambo, kata Ashar, Pemerintah Kota Kendari juga terus melakukan pembenahan beberapa obyek wisata lainnya sepeerti air terjun di Kelurahan Tipulu dan Hutan Agrowisata Nanga-Nanga di Kelurahan Nanga-Nanga, sehingga nanti dapat menjadi kawasan wisata andalan Kota Kendari.
Ia mengatakan, walaupun sarana dan prasarana pendukung di lokasi wisata tersebut belum memadai, tetapi keinginan masyarakat untuk bersantai dan menikmati keindahan di tempat obyek wisata tersebut cukup tinggi.
Ashar menambahkan bahwa setiap minggu, jumlah wisatawan yang datang mencapai ribuan orang, sehingga pendapatan asli daerah (PAD)di sektor pariwisata terus bertambah. Penerimaan PAD di sektor pariwisata Kota Kendari saat ini masih didominasi dari pendapatan retribusi Pantai Nambo, sehingga pantai tersebut masih menjadi andalan obyek wisata di daerah ini.
tahun anggaran 2009pembenahan pada objek-objek wisata tersebut telah selesai membangun jalan setapak di Kecamatan Mawasangka tengah menghubungkan Desa Lolibu dengan objek wisata Permandian alam maobu. Demikian informasi yang diterima Kendari Ekspres dari pusat Pengendalian informasi (PPI) Kabupaten Buton, Selasa kemarin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton,Drs La Ode Rahman, MSi melalui humasnya, Drs Kirami, dijelaskan, pembuatan jalan setapak sepanjang 30 km x 1,5 meter dilaksanakan dengan menelan biaya APBD Kabupaten Buton tahun 2009 sebesar Rp 30.800.000. Kegiatan ini sekaligus pembuatan tangga masuk dalam gua permandian Alam Maobu.
“Kini sudah dapat membuka akses menuju tempat mata air maobu. yang sebelumnya amat sulit dilewati masyarakat setempat karena manfaat mata air Maobu selainnya memenuhi konsumsi air bersih masyarakat setempat, juga sudah digunakan untuk tempat rekreasi bagi warga setempat.” ujar Kirami.
Dia menjelaskan, luas areal permandian alam alam Maobu, cukup luas sekitar 50 meter dari bibir pantai sehingga atas permintaan masyarakat untuk dibuatkan gazebo sebagai tempat istirahat, sudah ditanggapi oleh pemerintah daerah melalui dinas Pariwisata dalam usulan tahun anggaran 2010.
Kirami menambahkan, rancangan dinas pariwisata tahun 2010 ini juga akan membenahi beberapa tempat pariwisata di Kabupaten buton sehingga desa menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti pantai Katembe di Kecamatan Lakudo, tempat permandian alam Kadeula di Kecamatan GU serta tempat-tempat objek tujuan wisata lainnya di wilayah Kabupaten Buton.
Tempat lain yang merupakan icon pariwisata kabupaten buton seperti yang dikutip dalam laporan terakhir RIPDA (rencana induk pariwisata daerah) sangat banyak jenis dan variasinya dan belum digarap secara maksimal.
“Paling tidak, ada 267 jenis yang terdaftar antara lain meliputi objek wisata pantai, permandian alam, gua, makam kuno, benteng, pesta adat dan jenis tari-tarian adat.” imbuh Kirami.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Kendari Ashar di Kendari, Senin(20/10), mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kendari terus mengupayakan melakukan pembenahan terhadap obyek wisata tersebut .
Ia mengatakan bahwa di lokasi wisata Pantai Nambo saat ini tengah dilakukan perbaikan sarana peristirahatan pengunjung dan penambahan tong sampah, agar wisatawan yang datang dapat menikmati keindahan Pantai Nambo dan lokasi wisata tetap bersih dari kotoran.
Menurutnya, Pantai Nambo selalu dipenuhi dengan wisatawan, baik lokal maupun luar daerah terutama pada hari libur yaitu Sabtu dan Minggu.
Ia juga menuturkan, lokasi Pantai Nambo ini sangat mudah dijangkau sekitar tujuh kilomter dari pusat Kota Kendari, dan udaranya yang sejuk serta lokasinya selalu terjaga kebersihannya.
Selain Pantai Nambo, kata Ashar, Pemerintah Kota Kendari juga terus melakukan pembenahan beberapa obyek wisata lainnya sepeerti air terjun di Kelurahan Tipulu dan Hutan Agrowisata Nanga-Nanga di Kelurahan Nanga-Nanga, sehingga nanti dapat menjadi kawasan wisata andalan Kota Kendari.
Ia mengatakan, walaupun sarana dan prasarana pendukung di lokasi wisata tersebut belum memadai, tetapi keinginan masyarakat untuk bersantai dan menikmati keindahan di tempat obyek wisata tersebut cukup tinggi.
Ashar menambahkan bahwa setiap minggu, jumlah wisatawan yang datang mencapai ribuan orang, sehingga pendapatan asli daerah (PAD)di sektor pariwisata terus bertambah. Penerimaan PAD di sektor pariwisata Kota Kendari saat ini masih didominasi dari pendapatan retribusi Pantai Nambo, sehingga pantai tersebut masih menjadi andalan obyek wisata di daerah ini.
Tari Modinggu Kendari -- ANTARA/PRASETYO UTOMO
PEMERINTAH Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, merancang sejumlah lokasi strategis menjadi objek wisata modern untuk menarik kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing.
"Potensi wisata Kota Kendari sama dengan daerah lain di Sultra dan memiliki banyak obyek wisata handal," kata wakil Walikota Kendari Musadar Mappasomba di Kendari, Senin (2/8).
"Kata siapa Kota Kendari tidak memiliki objek wisata handal, namun memang pemerintah dan pelaku bisnis wisata belum konsentrasi penuh mengelola potensi wisata yang ada di daerah ini," kata Musadar.
Oleh karena itu, pemerintah akan menggandeng investor wisata yang serius untuk menggarap keanekaragaman potensi alam daerah ini sehingga membawa manfaat bagi masyarakat.
Potensi wisata strategis pantai Nambo di Kecamatan Abeli akan dikelola maksimal karena mendapat kucuran dana pengembangan dari pemerintah pusat.
Selama ini pantai Nambo hanya dikenal untuk tempat mandi, padahal kalau mau menarik pengunjungng harus ada fasilitas pendukung yakni sarana air bersih dan vila, kata Musadar.
Selain itu, Kota Kendari juga akan memanfaatkan hutan lindung Nanga Nanga untuk kawasan agrowisata. "Sektor terkait akan disinergikan untuk mendorong pemanfaatan kawasan Nanga Nanga sebagai obyek wisata," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Kendari Muh Yahya mengatakan peningkatan pembangunan obyek wisata mutlak karena sudah menjadi kebutuhan warga kota.
"Investor harus menangkap peluang untuk menanamkan modal di sektor wisata. Warga kota membutuhkan tempat-tempat nyaman dan tenang untuk melepas lelah karena kesibukan," kata Yahya.(Ant/X-12)
"Potensi wisata Kota Kendari sama dengan daerah lain di Sultra dan memiliki banyak obyek wisata handal," kata wakil Walikota Kendari Musadar Mappasomba di Kendari, Senin (2/8).
"Kata siapa Kota Kendari tidak memiliki objek wisata handal, namun memang pemerintah dan pelaku bisnis wisata belum konsentrasi penuh mengelola potensi wisata yang ada di daerah ini," kata Musadar.
Oleh karena itu, pemerintah akan menggandeng investor wisata yang serius untuk menggarap keanekaragaman potensi alam daerah ini sehingga membawa manfaat bagi masyarakat.
Potensi wisata strategis pantai Nambo di Kecamatan Abeli akan dikelola maksimal karena mendapat kucuran dana pengembangan dari pemerintah pusat.
Selama ini pantai Nambo hanya dikenal untuk tempat mandi, padahal kalau mau menarik pengunjungng harus ada fasilitas pendukung yakni sarana air bersih dan vila, kata Musadar.
Selain itu, Kota Kendari juga akan memanfaatkan hutan lindung Nanga Nanga untuk kawasan agrowisata. "Sektor terkait akan disinergikan untuk mendorong pemanfaatan kawasan Nanga Nanga sebagai obyek wisata," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Kendari Muh Yahya mengatakan peningkatan pembangunan obyek wisata mutlak karena sudah menjadi kebutuhan warga kota.
"Investor harus menangkap peluang untuk menanamkan modal di sektor wisata. Warga kota membutuhkan tempat-tempat nyaman dan tenang untuk melepas lelah karena kesibukan," kata Yahya.(Ant/X-12)
Pariwisata Buton Benahi Obyek Wisata Permandian
Kabupaten buton merupakan salah satu daerah yang memilikipotensi obyek wisata terbanyak, baik jenisnya maupun ragamnya. untuk meningkatkan peran dan fungsi objek-objek wisata menuju daerah tujuan wisata, Dinas kebudayaandan pariwisata Kabupaten Buton terus melakukan pendataan dan pembenahan.tahun anggaran 2009pembenahan pada objek-objek wisata tersebut telah selesai membangun jalan setapak di Kecamatan Mawasangka tengah menghubungkan Desa Lolibu dengan objek wisata Permandian alam maobu. Demikian informasi yang diterima Kendari Ekspres dari pusat Pengendalian informasi (PPI) Kabupaten Buton, Selasa kemarin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton,Drs La Ode Rahman, MSi melalui humasnya, Drs Kirami, dijelaskan, pembuatan jalan setapak sepanjang 30 km x 1,5 meter dilaksanakan dengan menelan biaya APBD Kabupaten Buton tahun 2009 sebesar Rp 30.800.000. Kegiatan ini sekaligus pembuatan tangga masuk dalam gua permandian Alam Maobu.
“Kini sudah dapat membuka akses menuju tempat mata air maobu. yang sebelumnya amat sulit dilewati masyarakat setempat karena manfaat mata air Maobu selainnya memenuhi konsumsi air bersih masyarakat setempat, juga sudah digunakan untuk tempat rekreasi bagi warga setempat.” ujar Kirami.
Dia menjelaskan, luas areal permandian alam alam Maobu, cukup luas sekitar 50 meter dari bibir pantai sehingga atas permintaan masyarakat untuk dibuatkan gazebo sebagai tempat istirahat, sudah ditanggapi oleh pemerintah daerah melalui dinas Pariwisata dalam usulan tahun anggaran 2010.
Kirami menambahkan, rancangan dinas pariwisata tahun 2010 ini juga akan membenahi beberapa tempat pariwisata di Kabupaten buton sehingga desa menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti pantai Katembe di Kecamatan Lakudo, tempat permandian alam Kadeula di Kecamatan GU serta tempat-tempat objek tujuan wisata lainnya di wilayah Kabupaten Buton.
Tempat lain yang merupakan icon pariwisata kabupaten buton seperti yang dikutip dalam laporan terakhir RIPDA (rencana induk pariwisata daerah) sangat banyak jenis dan variasinya dan belum digarap secara maksimal.
“Paling tidak, ada 267 jenis yang terdaftar antara lain meliputi objek wisata pantai, permandian alam, gua, makam kuno, benteng, pesta adat dan jenis tari-tarian adat.” imbuh Kirami.
0 komentar:
Posting Komentar